Sebanyak 90 sekolah di Kabupaten Brebes, mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menegah Atas (SMA) kini siap menerapkan Pendidikan Inklusif. SMP Negeri 1 Bumiayu termasuk salah satu SMP yang berstatus sekolah inklusif. Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2016 di Alun-alun Brebes, Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE meluncurkan program pendidikan inklusif.

Hj Idza Priyanti SE menyampaikan bahwa dengan pendidikan inklusif peserta didik yang memeliki kelainan potensi kecerdasan atau bakat istimewa serta yang berkebutuhan khusus bisa bersama-sama mengikuti pembelajaran seperti siswa pada umumnya untuk memperoleh pendidikan yang bermutu.

Dengan pendidikan inklusif diharapkan akan tercipta lingkungan pendidikan yang kondusif bagi semua individu untuk mengembangkan potensinya secara optimal, sehingga akan tercipta sistem pendidikan yang menghargai keragaman, tidak ada diskriminasi dan pembelajaran yang ramah terhadap semua peserta didik.

Peluncuran sekolah inklusif di Kabupaten Brebes ditandai dengan pelepasan balon oleh Bupati Brebes didampingi Wakil Bupati Narjo SH, Sekda Drs H Emastoni Ezam MH dan forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes, Dr Tahroni MPd menambahkan 90 sekolah inklusif terbagi ke dalam kelompok TK/PAUD 17 sekolah, 18 SD, 7 MI, 18 SMP, 4 MTs, 17 SMA, 2 MA dan 17 SMK.

17 SMP/MTs yang tergolong sekolah inklusif adalah : SMPN 1 Bumiayu, SMPN 2 Brebes, SMPN 5 Brebes, SMPN 1 Jatibarang, SMPN 2 Songgom, SMPN 1 Wanasari, SMPN 2 Bulakamba, SMPN 1 Tanjung, SMPN 1 Losari, SMPN 1 Kersana, SMPN 2 Banjarharjo, SMPN 1 Ketanggungan, SMPN 1 Larangan, SMPN 1 Tonjong, SMPN 2 Sirampog, SMPN 1 Paguyangan, SMPN 1 Bantarkawung, SMPN 1 Salem, MTsN Model Brebes, MTsN Ketanggungan, MTsN Bantarkawung dan MTsN Bangbayang.